Craft beer di dunia menjadi salah satu minuman paling banyak penikmatnya. Khususnya di kalangan pemotor, pria dewasa, hingga masyarakat yang masih suka minuman tradisional dan alami. Tidak terkecuali, kalangan masyarakat di Indonesia yang masih suka minum bir.
Bahkan saat ini ada banyak perusahaan craft beer Indonesia yang menyediakan kafe atau tempat khusus untuk meminum minuman alami ini. Tidak sedikit pula tempat pembuatan bir alami di Indonesia yang menerima pesanan minuman non alkohol alias kadar alkoholnya nol atau tidak ada Alkohol sama sekali.
Walaupun pada dasarnya, sebagian besar bir jenis ini tidak mengandung alkohol dan hanya dianggap sebagai minuman ringan layaknya minuman bersoda.
Apa itu Craft Beer?
Bisa dibilang, craft beer adalah salah satu minuman tertua yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Meskipun jejak craft beer yang pertama kali terlacak adalah dari tahun 1960, namun banyak orang percaya bahwa minuman ini sudah ada sejak jaman Nordic kuno alias jaman Viking.
Craft beer di dunia selalu dibuat menggunakan bahan-bahan alami. Mulai dari biji gandum, sereal, biji angkak atau yeasts, beras, dan berbagai macam biji-bijian lainnya.
Dikutip dari situs USA Today, yang membuat bir dianggap sebagai craft beer adalah dari cara produksinya. Sebab craft beer selalu diproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit, alkohol yang sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali, serta tidak memiliki label khusus layaknya bir kaleng pada umumnya.
Meskipun begitu, ada banyak jenis-jenis bir ringan di dunia, termasuk di Indonesia. Dan jika memang mengandung alkohol, selalu ada informasi mengenai berapa persen kandungan alkohol craft beer tersebut sesuai dengan aturan yang ada di seluruh dunia.
Baca juga : Mengenal apa itu Craft Beer
Sejarah Craft Beer di Dunia
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, sejarah craft beer di dunia yang tercatat dalam sejarah adalah dari tahun 1960. Namun jika membicarakan sejarah bir, minuman ini justru sudah ada jauh sebelum tahun masehi dimulai.
Dikutip dari Heart Land Brewery, bir yang pertama kali ditemukan oleh bangsa Iran sebelum masehi. Pada masa itu, masyarakat Iran menggunakan biji barley atau jelai yang difermentasi dengan cara kuno. Lalu tercipta lah asal muasal dari minuman bir yang ada saat ini.
Sejarah ini juga tertulis dalam catatan sejarah masyarakat Mesir kuno dan Mesopotamian yang kemudian disebarkan ke seluruh dunia.
Dalam versi lain, ditemukan juga minuman dengan bahan dan cara pembuatan yang sama di China pada tahun 7000 sebelum masehi. Masyarakat China pada masa itu bukan hanya memanfaatkan biji-bijian saja. Namun hampir seluruh buah dan bahan makanan yang mengandung gula seperti anggur, madu, beras dan masih banyak lagi.
Baik masyarakat Iran maupun China sama-sama melakukan fermentasi biji-bijian dan beberapa jenis tanaman liar tersebut agar menghasilkan gas dan membuat minuman berkarbonasi.
Sejak saat itu, bir menjadi salah satu minuman yang terus menyebar ke seluruh negara. Dan hingga saat ini pun masih banyak penikmat bir di dunia.
Kemudian memasuki tahun 1829, untuk pertama kalinya perusahaan craft beer di dunia dibangun oleh David Yuengling, seorang pebisnis asal Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia memberi nama rumah pembuatan bir ini dengan sebutan D. G. Yuengling & Son, sebab David Yuengling ingin menurunkan bisnis ini kepada anak cucu mereka.
Dan hingga saat ini pun, perusahaan milik keluarga Yuengling ini masih berdiri hingga generasi ke 6, yaitu Richard Yuengling Jr.
Amerika Serikat juga memiliki catatan sejarah khusus tentang perjalanan craft beer di negeri Paman Sam ini. Yaitu pada tahun 1942, ketika sudah banyak home brewery atau tempat pembuatan bir rumahan di Amerika Serikat, muncul asosiasi Small Brewers Committee alias Komite Pembuat Bir Lokal.
Asosiasi tersebut mengurus segala macam regulasi dan peraturan mengenai penyimpanan bir, stok bir yang harus dikeluarkan selama masa perang, dan masih banyak lagi.
Di tahun 1977, Michael Jackson menulis tentang "The World Guide to Beers" yang salah satu bagian bukunya membahas khusus tentang craft beer di dunia serta bagaimana sejarah dan serba-serbinya.
Sejarah Craft Beer di Indonesia
Setelah mengetahui bagaimana sejarah craft beer di dunia, sekarang kita bahas bagaimana cara minuman ini bisa masuk ke Nusantara.
Layaknya minuman, makanan dan budaya lain yang berasal dari luar negeri, bir juga masuk ke Indonesia melalui Belanda. Minuman ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1929, tepatnya ketika pengusaha asal Belanda mendirikan perusahaan bir Heineken.
Heineken memang hanya memproduksi bir beralkohol seperti minuman bir pada umumnya. Tetapi perusahaan tersebutlah yang menjadi asal muasal munculnya banyak craft beer dan bir non alkohol di Indonesia yang lain. Salah satunya adalah bir pletok dan bir Jawa.
Heineken juga sempat berhenti beroperasi di Indonesia setelah kependudukan Belanda di Indonesia berakhir dan Indonesia mengumumkan kemerdekaannya.
Kemudian pada masa Orde Baru, perusahaan asal Belanda ini kembali hadir di Indonesia dan terus beroperasi hingga sekarang.
Hingga saat ini, mulai bermunculan craft brewery lokal maupun dari perusahaan luar negeri yang masuk ke Indonesia yang bergabung dalam industri bir ini. Bahkan dengan kecanggihan dan kemudahan teknologi yang ada saat ini, tidak sedikit pula masyarakat di kota-kota besar yang membuat minuman berfermentasi ini sendiri untuk konsumsi pribadi.
Proses Pembuatan Craft Beer di Dunia
Secara garis besar, proses pembuatan craft beer di luar negeri maupun di Indonesia kurang lebih sama. Keduanya sama-sama menggunakan alat rumahan yang ukurannya lebih kecil seperti yang digunakan untuk pabrik.
Metode pembuatan craft beer di dunia saat ini pun masih mengikuti cara yang digunakan oleh masyarakat kuno. Yaitu dengan proses fermentasi biji-bijian yang mengandung gula atau karbohidrat. Sehingga muncul buih atau soda yang membuat minuman menjadi berkarbonasi serta beberapa jenis diantaranya beralkohol.
Masyarakat pada zaman dulu, memfermentasi biji-bijian dengan cara mencampurkan biji-bijian tersebut dengan air dan mendiamkannya di dalam tong atau barrel di bawah tanah dalam hitungan minggu, bulan, hingga tahun. Dalam waktu yang sudah ditentukan, akan keluar gas dari biji yang sudah terfermentasi dan untuk menciptakan rasa tertentu dalam minuman tersebut.
Dengan menggunakan bahan-bahan tersebut akan menghasilkan bir yang memiliki rasa yang khas. Secara umum bir memiliki rasa pahit, tetapi hal tersebut tidak ditemukan di dalam craft Beer. Cita rasa dari biji-bijian yang membuatnya memiliki rasa bir yang unik.
Pada abad pertengahan di Eropa, proses pembuatan bir ini seluruhnya dilakukan di rumah. Itulah mengapa banyak pendapat yang mengatakan craft beer sudah ada sejak abad pertengahan.
Namun di era modern seperti ini, proses pembuatan craft beer bisa dilakukan dengan cara yang jauh lebih mudah dengan alat canggih di rumah masing-masing. PT. Mitra Solusi Vymindo menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang terkenal menyediakan alat home brewery resmi dan berlisensi.
Demikianlah sejarah mengenai craft beer di dunia mulai dari dulu hingga saat ini. Ternyata salah satu minuman paling tua di dunia ini sudah menyebar ke seluruh bagian dunia selama ribuan tahun lamanya.
Comentarios